Thursday, November 6, 2008

Kita Masihlah Tunas

Ketika melihat sejarah pemilu Amerika barusan Chubby jadi teringat banyak hal dan menyadari banyak hal. Mengapa bangsa Indonesia tidak bisa seperti itu? Apa yang salah dengan bangsa kita? Semakin direnungi semakin banyak hal yang ingin Chubby suarakan di posting ini. 

Mengapa di negara adidaya seperti Amerika saja seorang kulit hitam berumur kurang dari 50 tahun bisa menjadi presiden yang dipercaya oleh rakyat dan seorang pemuda berusia kurang dari 25 tahun bisa menjabat sebagai walikota sedangkan di Indonesia kaum muda dipandang sebelah mata oleh kaum tua? Bagaimana bisa begitu banyaknya orang-orang yang tidak bermental dan tidak cukup dewasa malah duduk sebagai wakil rakyat dan menghalalkan berbagai macam cara untuk kepentingan atau kesenangan mereka sendiri dan bukan untuk rakyat? Bagaimana bisa masyarakat memilih orang-orang yang bermental bobrok seperti itu sebagai wakil rakyat? Berapa persen wakil rakyat kita yang jujur dan benar-benar bekerja untuk rakyat?  Lihat saja liputan anggota DPRD salah satu propinsi di Indonesia yang memukuli pegawai salon karena tidak diberitahukan tentang keadaan wanita kekasihnya. Inikah wakil rakyat kita? Tukang pukul?

Ketika kita mempunyai seorang presiden wanita para ulama memprotes bahwa tidak pada kodratnya sebuah negara dipimpin oleh wanita padahal negara kita bukan negara Islam. Janganlah kita campuradukkan urusan agama dan negara. Ketika kita mempunyai seorang presiden yang pandai tapi mempunyai kekurangan secara fisik maka ia digulingkan. Apakah jadinya negara kita ini yang bilangnya demokratis tapi hanya kulit luarnya saja sedangkal huruf yang tercetak di undang-undang tapi pada pelaksanaannya masyarakat kita masih tidak siap untuk berdemokrasi. 

Seringkali masyarakat kita mencemooh Amerika sebagai negara yang memanipulasi, yang barbar dan kafir padahal banyak yang bisa kita contoh dari mereka. Lihatlah sejarah perjuangan Amerika yang sudah berdiri selama beratus-ratus tahun lamanya. Proses dari mereka merdeka sampai dengan pencetusan undang-undang anti perbudakan. Kalau Chubby lihat semakin orang-orang yang anti Amerika itu mungkin sebenarnya iri. Jangan salahkan Amerika kalau negaranya lebih kuat karena lika-liku manis pahitnya jalan sejarah yang mereka lalui pun juga lebih panjang. Indonesia yang merdeka kurang dari 70 tahun dan baru saja memulai proses demokrasi yang sebenarnya kurang dari 20 tahun minta sejajar dengan Amerika yang sudah merdeka dan membangun demokrasi selama beratus-ratus tahun? Ibaratnya junior iri kepada senior yang lebih pandai dan lebih banyak pengalaman baik manis maupun pahit. 

Chubby memang bukan seorang ahli dalam bidang politik tapi satu yang pasti Chubby salut dengan Amerika, negara di mana impian adalah untuk diwujudkan bukan hanya untuk dimimpikan di mana yang muda dihargai dan yang tua dihormati. Yah tidak heran negara kita kacau balau seperti ini. Mungkin ini memang proses yang harus kita pelajari sebelum sampai pada kondisi demokrasi yang sejati seperti Amerika. Demokrasi kita memang masih seujung tunas dibandingkan demokrasi Amerika yang sudah berdiri kokoh beratus-ratus tahun lamanya. Semoga saja bangsa ini tetap mampu berjalan ke depan menjadi lebih baik apapun hambatannya.

No comments:

Post a Comment