Pernahkah kita terbayang orang yang paling kita cintai terenggut dari kehidupan kita? Buat teman-teman yang pernah mengalami patah hati mungkin lebih bisa menghayati perasaan ini. Putus hubungan kekasih alias PHK saja bisa membuat orang menangis, frustasi sampai bunuh diri. Padahal itu kan masih sebatas putus hubungan saja tapi kita masih bisa sewaktu-waktu bertemu dengannya atau berpapasan dengannya di tempat lain. Dan yang paling penting ialah orang yang kita cintai masih "eksis" di muka bumi ini sehingga kapan pun kita kangen masih ada kemungkinan menemuinya.
Nah sekarang bayangkan kalo orang yang kita cintai tersebut benar-benar hilang dari muka bumi ini, tidak "eksis" lagi atau bisa dibilang meninggal dunia. Kita tidak akan pernah lagi mendengar suaranya ataupun menyentuh dirinya. Tidak akan bisa bercerita dengannya. Kehadirannya akan benar-benar hilang dari muka bumi ini dan kita tidak akan pernah bisa bertemu dengannya lagi betapa pun kita merindukannya. Betapa mengerikannya..!
Jarang sekali kita memikirkan hal ini ketika kita mendapati orang yang paling kita cintai sedang bersama dengan kita. Atau mungkin beberapa dari kita sudah sempat terlintas tapi berusaha untuk tidak terlalu memikirkannya karena begitu mengerikan. Tapi apapun yang terjadi ini adalah salah satu hal yang pasti cepat ataupun lambat akan kita hadapi karena setiap orang akan menemui kematian.
Hari ini secara spontan saja saya dan saudari-saudari saya memutuskan untuk menonton film ini. Saya sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan tema yang dibahas di film ini. Yang membuat saya tertarik adalah karena saya mendapati cowok pun menangis ketika menonton film ini. Karena itu saya pun memutuskan untuk mencoba menonton film ini. Akhirnya berangkatlah kami ke Galaxy Mal untuk nonton.
Sebelum nonton sebenarnya saya sudah berusaha untuk tidak memasuki mode mellow saya. Saya ingin tahu sejauh apa film ini bisa menggugah hati seseorang yang tidak terlalu melankolis seperti saya. Maka duduklah saya di studio 2 Galaxy 21 dengan hati kuat penuh percaya diri kalo saya ga bakalan nangis yang gimana-gimana. Tapi tidak sampai setengah film malah masih terbilang awal-awal tanpa sadar saya sudah meneteskan air mata. Bukan mbrebes lagi tapi udah netes dari mata turun ke dagu. Dan setelah menonton keseluruhan film alhasil saya keluar studio dengan mata merah, tissue paseo yang sudah habis hampir 1 pak untuk menyeka air mata dan ingus saya serta hidung yang mampet karena kebanyakan nangis. Oh my God...! It's a new big record for me..! I'm crying for a movie!? I dont even cry when i watched One Litter of Tears while most people cried. Karena itu saran saya sekarang adalah segera tonton P.S. I Love You...! Ini adalah film wajib nonton tahun ini...! (^o^)v
Di bawah ini adalah cover bukunya yang sudah diterjemahkan dan bisa didapatkan di toko buku plus sinopsisnya.
Pembaca yang budiman,
Namaku Holly. Belum lama ini Gerry, suamiku meninggal karena kanker. Sebelum penyakitnya mengganas, kami pasangan yang bahagia. Mungkin Gerry bukan pasangan sempurna, karena paling malas mematikan lampu kamar saat kami sudah meringkuk di balik selimut yang hangat. akibatnya, tulang keringku sering terantuk kaki ranjang dan memar-memar.
Ketika Gerry tiada, aku kehilangan sahabatku, kekasihku, batu karangku, dan hidup ini terasa hampa. Namun Gerry tak membiarkanku sendiri. dia meninggalkan seikat surat untuk kubuka setiap bulan. Seiring bulan-bulan berlalu, aku menjadi lebih tabah. Bersama sahabat dan keluargaku, aku menangis, tertara, serta belajar mengenal dan menjalani hidup ini. seperti kata Gerry di surat pertamanya,
Ingatlah semua kenangan manis kita, tapi jangan takut menciptakan kenangan-kenangan baru.
Hidup ini memang untuk dijalani dengan sepenuh hati. dan rasanya nyaman juga ada malaikat yang mengawasi setiap langkahku.
Cinta sejati tak pernah mati...
No comments:
Post a Comment