Monday, April 28, 2008

The Bartimeus Trilogy

Sulit dijelaskan dengan kata-kata untuk buku-buku ini. Sekilas terlihat tidak terlalu istimewa. Awal mula saya membeli buku pertama dari trilogi ini karena saat itu tidak ada lagi buku yang menarik di toko buku sedangkan saya sangat ingin membaca. Setelah saya baca saya sangat terpesona. Umumnya buku-buku fiksi yang berbau supranatural seperti ini mempunyai alur yang cukup mudah ditebak dan biasanya cara pembawaannya cukup ringan karena ditujukan untuk teenage. Tapi tidak halnya dengan buku-buku ini. Ketika membaca buku-buku ini saya ikut merasakan kegelapan yang diceritakan oleh pengarang. Benar-benar buku yang menakjubkan dengan konsep hal-hal gaib dengan tema yang jarang diangkat seperti jin dan dunia mantra-mantra. The Bartimeus Trilogy ini diawali dari The Amulet of Samarkand dilanjutkan dengan The Golem's Eye serta diakhiri pada Ptolemy's Gate.

Nathaniel, si penyihir muda, diam - diam memanggil jin berusia 5.000 tahun bernama Bartimaeus. Tugas untuk Bartimaeus tidak gampang -- ia harus mencuri Amulet Samarkand yang berkekuatan dahsyat dari Simon Lovelace, master penyihir yang kejam dan ambisius.
Bartimaeus dan Nathaniel pun terlibat dalam intrik sihir yang penuh darah, pemberontakan, dan pembunuhan.
  • Kisah kelam yang memikat (Publishers Weekly-starred review)
  • Salah satu kisah fantasi paling hidup dan inventif selama beberapa tahun terakhir (Booklist-starred review)

Karier Nathaniel di pemerintahan terus meroket. Tapi kelompok pemberontak Resistance terus melakukan pengrusakan di London. Pekerjaan dan nyawa Nathaniel jadi terancam, bukan hanya akibat aksi Kitty dan teman-temannya, tapi juga karena suatu kekuatan yang tak dikenal serta membingungkan.
Nathaniel pun terpaksa melakukan misi berbahaya ke kota musuh, Praha, dan harus memanggil lagi jin menjengkelkan, misterius, dan berlidah tajam, Bartimaeus.
  • "Karya fantasi yang harus dimiliki" (School Library Journal-starred review)
  • "...sangat memikat seperti buku pertamanya... Cerita dari sudut pandang ketiga tokoh utamanya memberikan kedalaman, detail, dan humor bagi karya menegangkan yang penuh aksi ini " (The Times)
  • "Selera humor Bartimaeus yang pedas membuat kisah ini enak dibaca" (Publishers Weekly-Starred review)
  • "Jonathan Stroud berhasil mempertahankan kecepatan dan humor bagian pertama Trilogi ini pada buku lanjutannya -- yang bahkan lebih baik lagi" (Die Welt)

Dua ribu tahun telah berlalu sejak jin Bartimaeus berada di puncak kejayaannya---tak terkalahkan dalam pertempuran dan berteman dengan sang empu penyihir, Ptolemy. Sekarang, karena ia terperangkap di Bumi dan diperlakukan seenaknya oleh masternya, Nathaniel, energi Bartimaeus memudar dengan cepat.
Sementara itu, di dunia bawah tanah London, Kitty Jones yang buron diam-diam melakukan riset tentang sihir dan demon. Ia punya rencana yang diharapkannya akan menyudari konflik berkepanjangan antara jin dan manusia.

Nathaniel, Kitty, dan Bartimaeus pun harus membongkar konspirasi mengerikan dan menghadapi ancaman paling berbahaya sepanjang sejarah ilmu sihir.
  • CORINE Youth Book Award 2006 (German).
  • Quill Award 2006 Shortlisted (USA).
  • "Untuk pembaca yang menyukai buku-buku sebelumnya karena petualangannya, ini, dengan pertempuran, sihir, dan akhir yang hebat, tidak akan mengecewakan. Penutup yang pantas bagi saga luar biasa" (Booklist-starred review)
  • "Stroud dengan ahli menjalin keempat tokohnya menuju puncak dahsyat yang melibatkan kedua buku sebelumnya dan meramunya dengan unsur psikologis dan moral yang kompleks" (Kirkus Reviews-starred review)
  • "Stroud dengan lihai menjalin berbagai plot menuju klimaks yang menggetarkan dan inventif. Kisah penutupnya betul-betul di luar dugaan para pembaca biarpun, sebetulnya, tak terhindarkan: akhir luar biasa bagi trilogi yang luar biasa" (Horn Book Magazine-starred review)
  • "...kesimpulan hebat untuk trilogi fantasi. Si jin Bartimaeus yang sarkastis, masternya Nathaniel, dan commoner pemberani bernama Kitty terlibat dalam perang habis-habisan dan harus bekerja sama untuk menyelamatkan dunia mereka" (Daily Mail)

No comments:

Post a Comment